Kesalahan Promosi di TikTok yang Harus Dihindari
TikTok adalah salah satu media sosial yang banyak berbagai generasi menggunakannya. Banyak pebisnis yang berpikir bahwa promosi suatu produk yang dilakukan di TikTok dapat di katakan pasti berhasil. Ada banyak sekali fitur pendukung yang tersedia dan membuat siapa saja betah menghabiskan waktu berlama-lama menggunakan TikTok. Faktanya di lapangan, penerapan promosi di media sosial ini jika lakukan secara asal-asalan akan berakhir sia-sia, karena lama-lama pengguna juga akan merasa jenuh jika konten video yang di buat hampir serupa, tanpa makna, dan pesan merk yang seharusnya menjadi hal utama dalam promosi jadi tidak tersampaikan. Ini salah satu kesalahan promosi dalam konten TikTok jualan yang tampak sederhana namun sering tidak di sadari.
Tidak Memanfaatkan Reusable Content
Apa yang biasanya pelaku usaha lakukan setelah mengunggah sebuah konten ke TikTok? Kebanyakan dari perusahaan sibuk memproduksi konten agar terus eksis, namun setelah mengunggah konten demi konten secara berturut maka tak perlu melakukan apa-apa lagi. Konten yang sudah di unggah akan di biarkan hingga akhirnya tak ada lagi orang yang menonton konten video yang sudah di unggah tersebut.
Baca juga artikel TikTok Untuk Berbisnis Yakin Bisa ?
Kebanyakan dari pengguna TikTok menganggap konten video yang di produksi hanya sebagai bahan materi untuk mengisi kekosongan. Padahal pebisnis dapat memanfaatkan konten lama pernah di unggah sebagai reusable content atau konten lama yang kembali di kenakan di lain waktu.
Misal pada minggu pertama memproduksi 6 konten video yang kemudian di unggah ke TikTok satu per satu. Pada minggu kedua kembali memproduksi 6 konten ke TikTok. Pada minggu ketiga, bisa saja tak perlu memproduksi konten baru dan mengunggahnya, tetapi konten di minggu pertama kembali di unggah, namun dengan modifikasi dan penambahan filter atau membagikan konten video TikTok tersebut ke media sosial lain dengan tujuan jangkauan pengguna dari konten tersebut menjadi lebih luas.
Dengan memanfaatkan reusable content, pekerjaan pada bisnis jadi lebih ringan. Menghabiskan waktu untuk membuat konten baru, lebih baik memaksimalkan terlebih dulu jangkauan konten yang sudah ada agar dapat menjangkau target yang lebih luas lagi. Membagikan ulang konten sebelumnya juga dapat meningkatkan marketing yang sempat hilang dan otomatis video akan kembali mendapatkan penonton. Tidak lupa untuk melakukan analisis yang berhasil di dapatkan dari setiap konten. Tujuannya mengetahui apakah konten video sukses mendapatkan penonton atau perlu untuk membuat konten baru lagi.