January 6, 2025

Dapatkah kita mengembangkan kemampuan agar lebih kompeten? Tentu saja bisa!. Selain belajar dengan bersekolah atau berkuliah, terdapat cara lain yakni dengan mengikuti Kompetensi Pelatihan Kerja.

Menurut Mangprawira bahwa pelatihan bagi para pekerja ialah sebuah tahap mengajarkan pengetahuan dan keahlian pada bidangnya guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar.

Lalu Carrel dan Kuzmits juga mendefinisikan pelatihan sebagai proses sistematis dan terstruktur bagi para pekerja untuk mempelajari ilmu pengetahuan, ketrampilan, kemampuan sesuai tujuan pribadi dan organisasi.

Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Tujuan pelatihan juga terkemukakan oleh Procton dan Thornton ialah sebagai berikut:

  1. Mengadaptasi terhadap tuntutan pekerjaan dan operasional-operasional industri.
  2. Memajukan kekuatan yang lebih produktif pada perusahaan dengan meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap.

Menurut Flippo terdapat beberapa manfaat yang akan kita peroleh dengan adanya suatu pelatihan yang terselenggara seperti perusahaan, ialah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan produktivitas, moral, stabilitasm fleksibilitas dan pengurangan biaya untuk dapat menyesuaikan diri dengan persyaratan eksternal yang berubah.
  2. Memberikan dampak terhadap pengolahan SDM yang menguntungkan kedua belah pihak, yakni karyawan dan perusahaan.
  3. Memenuhi kebutuhan tiap individu dalam mencari kerja.

Metode Kompetensi Pelatihan Kerja

Cherrington mengemukakakn bahwa metode pelatihan terbagi dua yakni off the job training dan on the job training.

On the job training lebih umum daripada off the job training. Karena metode dalam on the job training memfokuskan pada pengembangan produktivitas dengan cepat.

Sedangkan metode yang terdapat dalam off the job training cenderung fokus pada peningkatan dan pendidikan kurun waktu yang panjang.

On The Job Training terbagi menjadi 6 macam, yakni:

  • Job Instruction Training, memerlukan analisa kinerja para karyawan dengan cermat. Pelatihan ini bermula dengan penjelasan mengenai tujuan pekerjaan dan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
  • Apprenticeship, mengaraj pada tahapan penerimaan karyawab baru yang bekerja bersama dan dalam naungan bimbingan praktisi yang ahli dalam waktu tertentu. Kemampuan praktisi yang ahli dapat membantu dalam keefektifan pelatihan
  • Internship dan Assitantships, hampir mirip dengan pelatihan apprenliceship, hanya saja pelatihan ini terfokus pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi.
  • Job Rotation and Transfer, merupakan tahap dalam mengisi kekosongan manajemen dan teknikal.

Pelatihan ini memiliki dua kerugian yakni peserta merasa dipekerjakan sementara tidak memiliki komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dan banyak waktu terbuang dalam orientasi peserta terhadap pekerjaan baru.

Namun pelatihan ini juga mendatangkan keuntungan yakni manajer ahli akan memberikan tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek dalam pekerjaan.

  • Junior Boards and Committee Assignments, pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan pada komite dan pada anggoa eksekutif untuk bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan administrasi serta memperoleh kesempatan dalam berinteraksi sesama eksekutif lain.
  • Couching and Counseling, yakni kegiatan yang mengaharapkan adanya timbal balik dalam penampilan kera, dukungan dari pelatih, dan penjelasan dalam melakukan pekerjaan dengan tepat.

Seperti itulah pemaparan informasi mengenai konsep pelatihan kompetensi pelatihan kerja, manfaat dan tujuannya. Jika ingin mengetahui informasi seanjutnya, dapat kunjungi laman website Campus Digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *