January 6, 2025

Media sosial TikTok pada april 2021 ramai membicarakan sebuah konten TikTok dan kian populer di masyarakat global. Itu adalah konten TikTok Dokter Kevin.

Pertama kali diluncurkan pada tahun 2016, jejaring sosial dan platform video musik Tiongkok ini banyak digunakan untuk berbagai video hiburan. Tidak ada yang meragukan lagi, banyak orang menggunakannya untuk hiburan, pendidikan, bisnis, dan periklanan.

Komunitas kesehatan, mulai dari perawat hingga dokter, tanpa memandang usia atau jenis kelamin juga menggunakan platform ini. Efek negatif dan positif dari juga menghiasi perjalanan empat tahun TikTok. Ada beberapa kontroversi dari penggunaan platform ini dalam beberapa tahun.

Baru-baru ini, pengguna TikTok Indonesia menarik perhatian pada dokter kandungan yang membuat konten yang melecehkan pasien wanita. Ini bukan pertama kalinya dokter dan profesional kesehatan membuat adegan di dunia maya.

Konten dokter kandungan Kevin Samuel

Pada paruh awal tahun 2021 viral sebuah konten medis pada akun TikTok bernama @dr.kepinsamuelmpg. Alih-alih memposting konten edukasi bersama, dokter kandungan justru mengunggah konten yang dianggap melecehkan perempuan.

Konten TikTok Dokter Kevin tersebut adalah video berdurasi 15 detik yang memperlihatkan dia mengenakan jas dokter putih. Dalam video tersebut, ia membuat konten seolah-olah sedang merawat pasien.

Jadi di mana pelecehan konten Kevin? Para video tersebut tetulis percakapan dengan bidan. “Dok, tolong periksa berapa banyak bukaan yang dimiliki pasien A.” Kemudian, dengan sarung tangan, Kevin mengerutkan kening dan menggigit bibirnya. Dia kemudian memutar matanya dan mengangkat kedua jarinya untuk memeriksa lubang kontraksi atau kontak vagina, dan menerima keterangan video “Momen Tak Tertahankan”.

Kemudian, setelah videonya viral di dunia maya, Dokter Kevin meminta maaf. Akunnya saat ini tidak dapat diakses dan menghilang dari TikTok, tetapi dia meminta maaf melalui akun TikTok-nya. “Seluruh komunitas, terutama teman-teman netizen dan wanita, saya sendiri, Dr. Kevin, ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas konten video saya terkait pembukaan ini,” katanya. Namun, tindakannya menuai banyak kritik, dan baru-baru ini Pukobis, Ketua Majelis Kehormatan Pusat Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI), mengatakan pihaknya akan segera memanggil Kevin. Kemungkinan besar terkait rencana untuk mengembangkan pedoman etika media sosial untuk dokter.

Baca juga Kekurangan TikTok Sebagai Media Digital Marketing

 

Bagaimana? Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai TikTok? Segera bergabung bersama kami di Campus Digital.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *