Peningkatan Kompetensi Pembina Majelis Taklim di Kampus 4 UPGRIS: Dorong Digitalisasi Dakwah dan Edukasi

Kegiatan peningkatan kompetensi bagi para pembina majelis taklim kembali digelar di Kota Semarang. Acara yang berlangsung di Kampus 4 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ini menghadirkan ratusan peserta yang terdiri dari pemuda, penggerak majelis taklim, serta para pegiat dakwah dari berbagai wilayah di Kota Semarang.

Program ini dirancang sebagai upaya memperkuat kapasitas para pembina majelis taklim agar mampu menghadirkan kegiatan dakwah dan edukasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Selain pendalaman materi keagamaan, peserta juga mendapatkan wawasan tentang strategi komunikasi, manajemen majelis, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam aktivitas dakwah.

Pemuda dan Majelis Taklim Semarang Antusias Tingkatkan Kompetensi

Sejak pagi, peserta memenuhi ruang auditorium Kampus 4 UPGRIS. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari panitia penyelenggara yang menegaskan pentingnya peran majelis taklim sebagai pusat pembelajaran masyarakat. Keberadaan pembina yang kompeten menjadi kunci agar dakwah dapat tersampaikan secara tepat, santun, dan sesuai kebutuhan zaman.

Peserta yang didominasi oleh generasi muda terlihat antusias mengikuti rangkaian materi. Hal ini menunjukkan semakin tumbuhnya kesadaran bahwa dakwah modern membutuhkan bekal pengetahuan yang lebih luas, bukan hanya sebatas penyampaian ceramah.

Digitalisasi Dakwah dan Edukasi Menjadi Sorotan Utama

Salah satu materi yang paling menarik perhatian ialah pembahasan mengenai digitalisasi dalam dakwah dan edukasi. Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat, pendekatan dakwah kini dituntut untuk lebih adaptif dan kreatif. Media sosial, konten edukasi digital, hingga platform komunikasi online menjadi sarana baru untuk menyampaikan pesan kebaikan.

Pada sesi diskusi, peserta diajak memahami bagaimana menyampaikan dakwah melalui konten visual, narasi pendek, live streaming, maupun kelas edukasi berbasis digital. Mereka juga diperkenalkan pada konsep literasi digital agar mampu menggunakan teknologi secara bijak dan efektif.

Digitalisasi bukan dimaksudkan untuk menggantikan kegiatan tatap muka, tetapi sebagai pelengkap agar pesan dakwah dapat menjangkau lebih banyak orang, termasuk generasi muda yang sangat dekat dengan dunia digital.

UPGRIS Dorong Sinergi antara Pendidikan dan Dakwah Komunitas

Sebagai kampus yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, UPGRIS menegaskan komitmennya untuk terus memberikan ruang bagi program pengembangan kompetensi seperti ini. Kampus meyakini bahwa sinergi antara lembaga pendidikan dengan komunitas keagamaan akan menciptakan ekosistem dakwah yang lebih modern, terstruktur, dan berorientasi pada pembangunan masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pembina majelis taklim dan pemuda Kota Semarang untuk terus mengembangkan diri. Dengan pemahaman yang lebih kuat mengenai komunikasi, teknologi, dan manajemen kegiatan, majelis taklim dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi penguatan nilai-nilai keagamaan, pendidikan, dan sosial.

Mendorong Dakwah yang Relevan di Era Digital

Melalui pelatihan ini, para pembina majelis taklim diyakini mampu membawa pendekatan dakwah yang lebih inklusif dan relevan. Materi yang disampaikan selama kegiatan menjadi bekal penting agar pesan kebaikan dapat tersampaikan dengan gaya yang lebih dekat, kreatif, dan sesuai dengan karakter masyarakat modern.

Kegiatan di Kampus 4 UPGRIS ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan, teknologi, dan dakwah dapat berjalan seiring untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post